Tachometer atau RPM Meter adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur putaran mesin dalam satu menit. Alat ini memiliki fungsi untuk membantu pengendara mengetahui kapan harus meng-oper gigi. Tachometer dapat ditemukan di berbagai kendaraan, seperti mobil, truk, bus, dan beberapa sepeda motor. Khusus untuk sepeda motor, terutama jenis bebek dan matic, biasanya tidak dilengkapi dengan tachometer.
Terkait dengan fungsinya pada motor matic, tachometer tidak terlalu dibutuhkan. Tachometer pada motor matic biasanya tidak ada. Sebab pada motor matic tidak ada aksi meng-oper gigi. Namun pada motor bebek, penambahan tachometer sebenarnya memiliki fungsi, yakni untuk mengetahui kapan harus meng-oper gigi. Sebenarnya selain dari visual jarum tachometer, pengendara motor bebek juga dapat mengetahui kapan harus mengoper gigi tanpa tachometer, yakni melalui suara mesin.
Tachometer dapat berguna pada motor bebek saat suara mesin motor tidak dapat terdengar, mungkin karena adanya suara kendaraan lain, hujan, ataupun lainnya. Misalnya saat berada di lampu merah, beberapa suara kendaraan lain seperti mobil ataupun motor lainnya dapat menggangu suara dan getaran mesin motor sendiri. Secara pribadi, hal ini pernah saya alami ketika menggunakan motor bebek yang ber-cc kecil, yakni ketika saya membawa Honda Astrea Legenda 2 yang memiliki volume ruang bakar 97,2 cc. Apalagi pada motor bebek keluaran jadul lainnya, seperti Honda C50, C70, dan Astrea 700.
Cara kerja
Pada beberapa kendaraan, cara kerja tachometer hampir sama dengan speedometer. Jika pada speedometer putaran roda yang disalurkan melalui flexible shaft -- pada tachometer, putaran mesin yang disalurkan melalui flexible shaft. Namun pada motor bebek, biasanya tidak terdapat banyak ruang di crankshaft, sehingga pemasangan flexible shaft dan gir tambahan harus melibatkan perubahan bentuk crankcase, maupun perubahan bentuk crankshaft itu sendiri. Perubahan yang melibatkan mesin ini lebih sulit untuk dilakukan dan memiliki dampak jangka panjang bagi mesin.
Alternatif lain yakni menggunakan aliran listrik dari pulser (pickup coil) ataupun alternator (spul). Pada alternator, listrik yang dihasilkan biasanya dipengaruhi oleh putaran mesin. Semakin cepat crankshaft berputar, semakin tinggi frekuensi arus AC dan voltasenya. Perbedaan frekuensi dan tegangan ini dapat dimanfaatkan untuk mengetahui putaran mesin.
Praktik
Berhati-hatilah saat membongkar kelistrikan motor. Pastikan kontak motor tidak menyala saat hendak membongkar peralatan kelistrikan. Jauhi barang mudah terbakar dan pastikan tempat bensin motor tertutup rapat. |
Metode alternator dapat dipraktekan pada motor bebek kalian. Caranya dengan melepas konektor kiprok. Konektor kiprok motor Astrea biasanya memiliki 4 kabel. Kabel yang akan diperhatikan disini adalah kabel putih dan hijau. Kabel putih terhubung ke kumparan alternator (koil spul). Sedangkan kabel hijau terhubung ke ground. Jika menggunakan multitester, atur knob nya ke pilihan 12VAC. Hubungkan kabel positif multitester ke kabel putih, dan kabel negatif multitester ke kabel hijau. Jika motor dinyalakan, jarum multitester akan bergerak/voltasenya naik. Ketika putaran mesin motor semakin cepat, jarum multitester akan semakin naik/voltasenya bertambah.
Untuk memasang tachometer secara permanen, dapat menggunakan voltmeter 12VAC. Voltmeter yang digunakan dapat berbentuk digital ataupun analog/jarum. Saya menyarankan untuk menambahkan konektor 2x2, yang kabel putih dan hijaunya disolder ke voltmeter, supaya tachometer ini dapat dilepas jika mengalami kerusakan seperti korslet atau terbakar. Sekali lagi, pastikan untuk menggunakan voltmeter berjenis AC. Jika menggunakan jenis DC, maka jarum voltmeter dapat bergerak naik turun secara cepat dan akhirnya putus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar