Sambutan

Selasa, 04 Maret 2025

Mengenang Y.B. Mangunwijaya: Romo Mangun Kesederhanaan Begawan

Identitas Buku

Judul : Mengenang Y.B. Mangunwijaya: Romo Mangun Kesederhanaan Begawan
Penulis : Tim Penulis TEMPO
Penerbit : TEMPO Publishing
Tahun terebit : 2019
Cetakan ke : 1
Tebal : 68 halaman

Keistimewaan Tokoh

Bapak Arsitektur Modern Indonesia

Romo Mangun selain menjadi seorang imam juga aktif dalam bidang Arsitektur. Dia pernah merancang rumah permukiman di tepi Kali Code, yang notabene sebelum direnovasi merupakan kawasan miskin. Romo Mangun merancang permukiman untuk daerah itu dan bahkan membangunnya menggunakan dana pribadi. Berkat beberapa aktivitasnya itu, dia pernah dianugrahi beberapa penghargaan baik nasional maupun internasional, seperti Penghargaan Aga Khan untuk Arsitektur dan masuk kedalam daftar 10 Arsitek Indonesia Terbaik.

Seorang Penulis

Selain dalam bidang Arsitektur, Romo Mangun juga pernah menulis beberapa novel seperti yang berjudul Burung-Burung Manyar, Ikan-Ikan Hiu, Ido, Homa, Roro Mendut, Burung-Burung Manyar, dan lainnya. Selain novel, ia juga pernah menulis buku berjudul Sastra dan Religiositas. Dia juga pernah mendapatkan penghargaan dari Ramon Magsaysay pada tahun 1982.

Hal yang dapat Diteladani

Kepedulian terhadap kaum miskin

Romo Mangun sangat memperjuangkan hak-hak kaum miskin pada saat orde baru. Ia sangat sering mengkritik pemerintah akan banyak hal, salah satunya kemiskinan dan pendidikan. Ia berpendapat bahwa “Yang paling dibutuhkan orang miskin adalah harga diri.” Ia pernah membina warga pinggiran Kali Code agar mau tempat tinggalnya direnovasi. Sebab jika tidak, dia beranggapan bahwa pemerintah dapat saja menggusur permukiman mereka jika dibiarkan kumuh dan akan dijadikan lahan hijau.

Aksi Nyata

Dalam proses perenovasian permukiman Kali Code, ia tidak menunggu LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) untuk melakukannya. Sebagai lulusan teknik arsitek dan sebagai imam, ia harus bisa membantu masyarakat dengan kemampuannya. Ia merancang dan menata permukiman sekitaran Kali Code dan menggunakan dana pribadinya untuk melakukan renovasi.

Inspirasi Hidup

Walaupun ia berasal dari keluarga pejabat, Romo Mangun dapat memiliki banyak keahlian tidak hanya karena status sosialnya, namun juga dipengaruhi oleh ketekunan dan ketabahannya dalam berbagai bidang yang ia pelajari. Ia sebagai seorang imam juga tidak hanya penuh dengan ucapan, tetapi juga dengan aksi nyata. Ia pernah membuat sebuah lembaga pendidikan bernama Yayasan Dinamika Edukasi Dasar karena kekecewaannya akan sistem pendidikan di Indonesia dan membuat sebuah Sekolah Dasar yang lebih eksploratif pada penduduk.

Hal yang Menarik

Romo Mangun sebelum menjadi imam, ia pernah menjadi prajurit TKR (Tentara Keamanan Rakyat) dan menjadi dosen teknik arsitektur UGM (Universitas Gajah Mada). Ia merupakan orang yang sangat disiplin waktu dan tidak suka melihat makanan yang tidak habis.

Watak Tokoh

Romo Mangun merupakan orang yang sangat menghargai waktu dan peduli kepada rakyat kecil. Ia murah hati dan mau menggunakan keahliannya sebagai alat untuk membantu orang lain. Romo Mangun dikenal dengan kedisiplinannya dan kepeduliannya terhadap orang lain, terutama kepada kaum miskin.

Peristiwa yang Dialami

  • Lahir di Ambarawa, Jawa Tengah pada 6 Mei 1929.
  • Masuk Sekolah HIS Fransiscus Xaverius, Muntilan, Magelang pada 1936 dan STM Jetis Yogyakarta pada 1943.
  • Bergabung sebagai prajurit TKR Batalyon X divisi III pada tahun 1945 menjadi Tentara Pelajar.
  • Kembali bergabung dalam Tentara Pelajar Brigade XVII sebagai komandan TP Kompi Kedu pada saat Agresi Militer Belanda Pertama tahun 1947.
  • Melanjutkan pendidikannya ke Seminari Petrus Kanisius Mertoyudan sampai berkuliah di Universitas Teknologi Rhein Westfalen Aachen.
  • Ditahbiskan menjadi imam pada 8 September 1959 oleh Albertus Soegijapranata, S.J.
  • Menjadi dosen teknik arsitektur UGM selama 13 tahun (1967–1980).
  • Merenovasi permukiman masyarakat sekitar Kali Code pada 1995.
  • Meninggal pada hari Rabu, 10 Februari 1999, pukul 14.10 WIB di Rumah Sakit St. Carolus, Jakarta akibat serangan jantung.

Tindakan

  • Merenovasi kawasan permukiman pinggiran Kali Code.
  • Mendirikan Yayasan Dinamika Edukasi Dasar.
  • Mengkritik pemerintah dan membantu memperjuangkan hak kaum miskin.

Jasa untuk Bangsa

Ikut memperjuangkan kemerdekaan indonesia dalam perang kemerdekaan dan agresi militer Belanda I. Memperjuangkan keadilan bagi kaum miskin dan sebagai pengkritik pemerintahan.

Lampiran

Buku dari IPusnas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar